Selamat Datang di BLOG Ponpes SYIFA`UN QOLBI Sragen...terima kasih atas kunjungannya..."..Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.." (QS.An Nahl : 125 ) PONPES SYIFA`UN QOLBI SRAGEN: S I L S I L A H

Rabu, 28 September 2011

S I L S I L A H

Alhamdulillah  segala puji hanyalah milik Alloh, Robb Penguasa alam semesta. Milik Alloh-lah segala apa yang dilangit dan di bumi.
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Rasullulah SAW, beserta para shohabatnya,tabi`in, tabiut tabi`in dan orang -orang yang senantiasa mengikutu jalan mereka, menempuh apa yang mereka tempuh hingga hari kiamat.
Arti silsilah bersifat universal, yang artinya orang-orang di seluruh dunia mempunyai silsilah keturunannya dan pula, di seluruh benua akan dimaklumi, bahwa semua orang pasti akan mengagungkan leluhurnya. Kita sering membaca silsilah keturunan para raja yang termasuk sejarah atau silsilah para penguasa yang memerintah suatu daerah, baik yang ditulis pada prasasti maupun benda lain yang artinya bukan hanya untuk dikenal saja, tetapi untuk di agungkan oleh segenap masyarakatnya, dan dikenang akan jasa-jasanya.
Jelas bagi kita, bahwa yang dimaksud dengan silsilah itu, ialah suatu daftar susunan nama orang-orang yang merupakan susunan keturunan dari suatu warga atau dinasti (wangsa).

Maksud Adanya Silsilah

Maksud penyusunan silsilah ini adalah sebagai ucapan syukur kepada para leluhurnya yang telah memberi bimbingan serta mengayomi dan yang lebih utama lagi, adalah bahwa seseorang lahir ke dunia, adalah karena adanya leluhurnya itu.
Penyusunan silsilah keturunan ini mempunyai arti yang penting bagi suatu keluarga, seperti untuk mengetahui keturunan siapa orang itu, untuk mengetahui siapa dan bagaimana leluhurnya itu, dan yang utama sekali, ialah bagaimana pandangan masyarakat terhadap leluhurnya itu, untuk dijadikan kenangan secara turun-temurun, agar keturunannya tidak kehilangan jejak leluhurnya, agar dapat dijadikan kebanggaan seluruh keturunannya dan dapat pula dijadikan contoh bila leluhurnya salah seorang pahlawan.
Dari segi lainpun silsilah ini mempunyai maksud yang penting pula dan dapat dibenarkan oleh agama dan negara manapun juga. Ada beberapa sudut pandang tentang adanya silsilah, yaitu dari sudut perorangan, dari sudut lingkungan masyarakat, dan dari sudut kepercayaan.
Ditinjau dari segi perorangan, pangagunggan leluhurnya itu dimaksudkan agar perilaku yang pernah dijalankan para leluhurnya menjadi contoh bagi keturunnan yang ditinggalkan dan diceritakan kembali kepada keturunan berikutnya tentang betapa besar jasanya dan keagunganya leluhur mereka tersebut. Dalam hal ini tentu hanya kebaikan-kebaikan saja yang diceritakan kembali, Demikian pula kadang-kadang ada yang menceritakan kagagahan dan kesaktiannya.
Maksud silsilah seseorang dalam lingkungan masyarakat ini, adalah untuk dikenal dan dikenang oleh masyarakat agar dijadikan seorang pahlawan dalam sejarah hidup bangsa tersebut. Sedangkan maksud utama penggunaan silsilah ini adalah sebagai tanda terima kasih kepada para leluhurnya atas suatu usaha pemulyaan, sebagai kenangan akan kebaikannya dan usahanya dalam mengayomi dan menjaga keselamatan keturunannya atau usaha pelestarian keturunannya. Sesuai dengan kepercayaan penduduk, di Bali misalnya, lain lagi dengan di Jawa atau daerah lain yang menganut ajaran Islam, demikian pula dengan masyarakat yang memeluk agama lain. Walaupun berbeda kepercayaan, tetapi di setiap suku bangsa memegang teguh terhadap adat-istiadatnya. atau kebiasaan dalam cara mengagungkan leluhurnya.
Ditinjau dari segi kepercayaan, telah menjadi kewajiban seseorang atau sekeluarga untuk mengenang dan mengagungkan leluhurnya dengan cara dan peraturan kepercayaannya masing-masing yang dianutnya. Bagi penganut ajaran Islam, para leluhurnya tersebut tidak boleh disembah dan dipuja, kecuali dikenang dan diagungkan, karena hanya Tuhan sajalah yang disembah dan dipuja. Maksud mengagungkan leluhurnya tersebut, agar kebaikan-kebaikan yang pernah dilaksanakan para leluhurnya menjadi bagian bagi keturunannya dan masyarakat yang ada di sekitarnya.
Adapun tujuan penyusunan silsilah adalah sebagai usaha pumuliaan artinya untuk memuliakan leluhurnya, usaha pelestarian kebijakan leluhurnya artinya agar leluhurnya itu tetap dikenang dan segala perilaku yang baik dijadikan contoh keturunannya. 
Demikian juga dengan Kyai kami, pendiri dan pengasuh ponpes Syifa`un Qolbi Sragen, beliau mempunyai silsilah yang jelas. Berikut sekelumit silsilahnya:

Alm.Bapak HUSNAN

Beliau adalah ayahanda Kyai kami KP. Muhammad Mulyani Dipoyudo. Dari beliaulah Al-Quran mulai di perkenalkan secara mendalam. Bapak HUSNAN di lahirkan pada tanggal 31 Desember 1947, di desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Berpulang ke Rohmatullooh pada hari: Kamis Pahing, 04 Agustus 1983 bertepatan hari Jum`at Pon, Syawal 1404 H . Dimakamkan di desa Kali Tengah, Kec.Tanggulangin, Kab.Sidoarjo, Surabaya- Jawa Timur.
Semoga Alloh Swt mengasihinya.Aamiin..

Ibu KHOMSATUN
Ibunda Komsatun, melalui saran dan nasehat beliau pengasuh di bimbing untuk mengerti  akan makna Hidup dan Kehidupan. Banyak memberikan dorongan dan semangat bagi terwujudnya Pondok Syifa`un Qolbi.
Beliau dilahirkan pada tanggal 31 Desember 1954, di desa Sumber Bendo Pule, Kec.Kandat Kab.Kediri-Jawa Timur.

Muhammad Mulyani


Muhammad Mulyani, Pengasuh, Ketua Majelis Syuro, Imam Jama`ah Pondok Syifa`un Qolbi dan juga Pendiri Pondok Syifa`un Qolbi.Beliau selalu menyatakan bahwa beliau adalah hamba Alloh Swt yang lemah,Faqir dan tidak mempunyai kekuatan apapun.Beliau menyerahkan dan menyandarkan perjalanan pondok hanya kepada Alloh Swt. dan untuk Alloh Swt.
Beliau di lahirkan pada hari Kamis Kliwon, 26 juli 1973 di desa Kali Tengah, Kec.Tanggulangin, Kab. Sidoarjo, Surabaya- Jawa Timur. 

Muhammad Mulyani kecil ( 5 Tahun)

Bersama Ayahandanya tercinta, bapak Husnan dan ibundanya tersayang, Khomsatun.

Muhammad Mulyani bersama istrinya, Supartini pada saat pernikahanya Pada hari: Kamis Pahing, 26 Februari 1998. 


Foto Di depan KUA.


Muhammad Mulyani bersama istrinya, Supartini dan putri pertamanya (lahir 1,5 tahun kemudian dari kegugurannya), AZIZAH AYU WIDOWATI.


Sumber :Kitab PEDOMAN DASAR PONDOK SYIFA`UN QOLBI


 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar